Sabtu, 24 Maret 2012

“Manfaatkan Teknologi untuk Mempertahankan Eksistensi Budaya dan Nilai Luhur Bangsa Indonesia, Bukannya Sebagai Penghancur”

“Manfaatkan Teknologi untuk Mempertahankan Eksistensi Budaya dan Nilai Luhur Bangsa Indonesia, Bukannya Sebagai Penghancur”

    Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai budayanya, mungkin itu adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan begitu beragamnya budaya Indonesia yang membentang mulai dari Sabang sampai Merauke. Bahkan, secara matematis kita tidak dapat menghitung betapa melimpahnya kekayaan budaya bangsa kita. Dengan belasan ribu pulau, ratusan suku bangsa, puluhan daerah hukum adat, sekitar tujuh ratusan bahasa daerah dan ratusan kelompok etnis yang tersebar di seluruh nusantara.
    Akan tetapi di zaman globalisasi seperti ini, dunia sedang berkembang tanpa batas melalui berbagai aspek, yang salah satunya adalah aspek kebudayaan, kebudayaan menjadi begitu mudah menjalar dan bercampur menembus batas wilayah. Tentunya kondisi ini dapat membawa dampak positif  bagi kemajuan masyarakat, akan tetapi tidak dapat dipungkiri juga bahwa hal ini membawa banyak dampak negatif khususnya dalam eksistensi kebudayaan lokal yang selama ini dianggap menjadi jati diri dan nilai luhur bangsa Indonesia.
    Salah satu kebudayaan bangsa Indonesia yang saat ini mulai langka dilakukan oleh generasi muda adalah alat musik, yang mana hal itu ditunjukkan dengan tingginya minat generasi muda sekarang untuk ikut les piano, gitar, maupun drum dibandingkan memainkan bahkan sekedar berapresiasi terhadap alat musik tradisional Indonesia. Padahal Indonesia memiliki banyak alat musik tradisional yang harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya, antara lain sasando, gamelan, kecaping, angklung, kolintang, berbagai jenis gendang, rebana, suling, tifa dan masih banyak lagi lainnya yang belum saya ketahui. Padahal berbagai alat musik ini banyak diminati di negara luar, bahkan ada beberapa negara yang menklaim dan akan mematenkannya sebagai warisan budayanya, sedangkan di Indonesia yang punya alat musik ini, semakin jauh ditinggalkan bahkan masih sedikit anak muda generasi sekarang yang memainkan atau sekedar mengetahui alat musik tersebut.
    Salah satu cara untuk mempopulerkan berbagai alat musik tersebut di kalangan anak muda adalah melalui pemanfaatan teknologi modern, yang mana salah satunya dapat dilakukan melalui pengembangan desain virtual dan visualisasi musik tradisional, yang mana kita memanfaatkan teknologi untuk melakukan transformasi kedalam bentuk seni musik yang bernuansa modern dalam sajian desain multimedia. Desain ini merupakan implementasi multimedia dalam berbagai alat musik tersebut yang dilengkapi berbagai macam pilihan menu suara alat musik tersebut yang direkam secara langsung. Musik virtual dan visualisasi ini dapat dimainkan secara kolosal dalam satu lokasi dengan menggunakan banyak komputer dimana satu komputer memainkan satu buah alat musik tersebut. Desain virtual dan visualisasi musik tradisional ini juga dapat dipakai sebagai multimedia pembelajaran dan pengenalan kepada anak-anak. Media ini dapat digunakan sebagai awal transmisi kebudayaan untuk menanamkan kebudayaan lokal yang selama ini dianggap menjadi jati diri dan nilai luhur bangsa Indonesia kepada generasi muda. Disamping itu kita juga bisa memanfaatkan teknologi dengan menciptakan game maupun mengembangkan musik tradisional melalui mp3 untuk mengembangkan kebudayaan bangsa kita.
        Dan yang terpenting dari semua hal itu adalah bagaimana kita menyikapi dan memaksimalkan penggunaan teknologi modern untuk dimanfaatkan dalam mempertahankan eksistensi kebudayaan lokal dan nilai luhur bangsa Indonesia. Bukannya menjadikan teknologi sebagai salah satu penyebab hancur dan punahnya kebudayaan bangsa kita. Anda, saya dan kita semua generasi muda Indonesia yang akan menjawabnya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar