Ø
Enzim
dikenal untuk pertama kalinya sebagai protein oleh Summer pada tahun 1926 yang
telah berhasil mengisolasi urease dari ‘kara pedang’ (jack bean). Urease adalah
enzim yang dapat menguraikan urea menjadi CO2 dan NH3.
Ø
Enzim
biasanya terdapat dalam sel dengan konsentrasi yang sangat rendah, dimana
mereka dapat meningkatkan laju reaksi tanpa mengubah posisi kesetimbangan;
artinya baik laju reaksi maupun laju reaksi kebalikannya ditingkatkan dengan
kelipatan yang sama. Kelipatan ini biasanya di sekitar 103 sampai 1012.
Ø
Struktur enzim terdiri dari atas protein (apoenzim) dan
bukan protein (kofaktor). Gabungan keduanya dinamakan holoenzim. Gugus bukan
protein yang dinamakan kofaktor ada yang terikat kuat pada protein, ada pula
yang tidak begitu kuat ikatannya. Gugus yang terikat kuat pada bagian protein,
artinya yang sukar terurai dalam larutan disebut gugus prostetik, sedangkan
yang tidak begitukuat ikatannya, yang mudah dipisahkan secara dialisis disebut
koenzim.
Ø
Sejumlah
besar enzim membutuhkan suatu komponen lain untuk dapat berfungsi sebagai
katalis. Komponen ini secara umum disebut kofaktor. Kofaktor dapat dibagi dalam
tiga kelompok, yaitu :
Ø Gugus prostetik yaitu kelompok
kofaktor yang terikat pada enzim dan tidak mudah terlepas dari enzimnya.
Contohnya yaitu flavin adenin yang terikat pada enzim suksinat dehidrogenase.
Ø Koenzim merupakan molekul organik kecil
yang tahan terhadap panas, mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan dari
enzimnya dengan cara dialisis. Contoh-contoh koenjim yaitu NAD, NADP, asam
tetra hidrofosfat, tiamin pirofosfat, dan ATP.
Ø Aktivator pada umumnya ialah
ion-ion logam yang dapat terikat atau mudah terlepas dari enzim. Contoh
aktivator logam yaitu K+, Mn++, Mg++, Cu++
atau Zn++.
Ø Menurut teori kunci-gembok, terjadinya
reaksi antara substrat dengan enzim karena adanya kesesuaian bentuk ruang
antara substrat dengan situs aktif (active site) dari enzim, sehingga sisi
aktif enzim cenderung kaku. Substrat berperan sebagai kunci masuk ke dalam
situs aktif, yang berperan sebagai gembok, sehingga terjadi kompleks
enzim-substrat. Pada saat ikatan kompleks enzim-substrat terputus, produk hasil
reaksi akan dilepas dan enzim akan kembali pada konfigurasi semula.
Ø
Menurut teori
kecocokan induksi reaksi antara enzim dengan substrat berlangsung karena adanya
induksi substrat terhadap situs aktif enzim sedemikian rupa sehingga keduanya
merupakan struktur yang komplemen atau saling melengkapi. Menurut teori ini
situs aktif tidak bersifat kaku, tetapi lebih fleksibel.
Ø Aplikasi
enzim dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak sekali, diantaranya adalah
glukanase untuk bahan pembuatan pasta gigi, xilanase untuk pengembang roti,
pemutih/ bleaching di industri kertas, glukoamilase dan amilase untuk produksi
energi alternatif bioetanol, enzim hyalurodinase untuk bidang kesehatan dan
masih banyak lagi kegunaan enzim diberbagai bidang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar