aku sampah yang tergeletak di taman..
badanku remuk, hatiku candu, ingin rasanya menangis..
tapi deburan debu dan asap menemaniku, meski sesaat dan kemudian terbang bersama angin..
kini aku sendiri, terabaikan, terbuang, ingin rasanya menangis..
mengapa nasibku sesial ini?
habis manis sepah dibuang.. dahulu ku berjejer rapi diantara rentetan botol- botol parfum mahal selevel REVE..
tapi kini?
kini? setelah semprot demi semprotan yang dihabiskan?
aku dibuang.. sudah tak berguna.. sampah!
ah, rasanya ingin menangis..
nasibku kini..
kini?
dimanakah aku berakhir?
tempat
sampah? kolektor botol? pengepul barang bekas? atau sudikah kamu
mendaur ulangku? biar saja aku hanya sekedar dijadikan tempat pensil..
tak mengapa, aku ikhlas.. ah, rasanya ingin menangis..
- M. Asfar Syafar
puisi
ini ditulis dalam keterpurukanku, diabaikan bagai sampah, ah.. rasanya
ingin menangis.. di malam pekat pada tanggal 5 Juni, yah! ini hari
lingkungan hidup sedunia :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar