Buktinya, puluhan siswa SMP dan SMA mampu membuat inovasi dalam berbagai bidang mulai dari angklung yang dapat bermain musik sendiri hingga teknologi pembuatan kompos yang memungkinkan pembuatnya sambil berolah raga.
Karya inovasi mereka diikutsertakan dalam ajang National Young Inventor Awards (NYIA) Ke-3 Tahun 2010 yang dihelat oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Tahun ini, ada 15 karya yang menjadi finalis, terdiri dari 14 tim dan satu individu.
Ketua Panitia NYIA ke-3 Tahun 2010 Deddy Setiapermana menjelaskan, NYIA merupakan ajang seleksi menuju ke International Exhibition for Young Inventors (IEYI). Pemenang NYIA Ke-3 akan diikutsertakan dalam IEYI ke-7 di Vietnam pada 16-18 Desember 2010 mendatang
Kepala Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan IPTEK (BKPI-LIPI) ini menambahkan, LIPI memahami bahwa kesadaran IPTEK dan budaya inovasi harus ditanamkan sedari dini untuk menilai tingkat apresiasi dan kesadaran dalam mengelola sumber daya yang ada. Karena itu, para peserta adalah pelajar berusia 8-18 tahun dengan cakupan inovasi yang aplikatif.
"NYIA bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, memberikan apresiasi, dan menggali potensi para remaja di bidang inovasi teknologi. Karena itu, motivasi mereka perlu dipacu sehingga mereka memiliki daya pikir yang lebih kritis, analitis, dan mampu bersaing," imbuh Deddy, Kamis (21/10/2010).
Selain akan mengikuti IEYI ke-7 di Vietnam, dua pemenang NYAI ke-3 akan mendapatkan beasiswa penuh senilai USD60 ribu per tahun di New York University (NYU) Abu Dhabi Campus.
Para finalis yang berasal dari tujuh provinsi tersebut menjalani penjurian pada Kamis (21/10/2010) di Gedung LIPI, Jakarta. Mereka adalah:
1. Grace Shelia Pramita Putri, dan Joanna Dyas Ekaristi Pepe dari SMA Stella Duce I, Yogyakarta, dengan karya Protektor Sothil.
2. Viany dari SMA Yakobus, DKI Jakarta, dengan karya Tempat Penampung Tetesan Es Krim.
3. Bayuaji Prabowo Nugroho, dan Fauzul Azhiim dari SMA Semesta Bbs, Semarang, dengan karya Alat Pemarut Kelapa Manual dan Otomatis.
4. Karismanto Rahmadika, dan Krisna Diastama dari SMPN 14, Bandung, dengan karya Klungbot (angklung robot).
5. Ikhsan Brilianto, Andreas Diga, dan Ahmed Reza dari SMAN 1 Yogyakarta, dengan karya Plasmurator (Plasma-Generator) Sebagai Peminimalisasi Emisi Kendaraan Bermotor yang Efektif dan Efisien.
6. Fady Noor Ilmi Lubis, dan Muhammad Iman Ananda Putra dari SMAN 34 Jakarta, dengan karya Neo Leaf Schyter, Teknologi Pembuatan Kompos yang Menyenangkan.
7. Agata Nina Puspita, dan Revi Serviyani Dina Pertiwi dari SMA Stella Duce I, Yogyakarta, dengan karya Kuas Penampung Cat.
8. Rivena Meidina, dan Cecilia Desvita Ratna Elvandari Manurung dari SMA Stella Duce I, Yogyakarta, dengan karya Multiple Trash Solution (Sampah Multifungsi).
9. Eman Susilo, Ismail Zuhdi, dan Yusuf Solikhun dari SMK Boedi Oetomo 2, Gandrungmangu, Jawa Tengah, dengan karya Alarm Motor Three in One.
10. Adrian Zikri, Fajar Satria Pratama, dan Ilga Yulian Putra dari SMAN 3 Padang, Sumatra Barat, dengan karya GOSTA Gigi SMANTRI.
11. Eddy Yuristo, Reijefki Irlastua, dan Priyanka dari SMA Plus Negeri 17 Palembang, Sumatra Selatan, dengan karya Rotating Sprayer Herbicide, Inovasi Solusi Problematika Perkebunan Rakyat.
12. Erlinda Nurul Kusuma, Maria Fransisca Simbolon, dan Delphine Yusticia Ratnasari dari SMAN 6 Yogyakarta, dengan karya Potlangpuk dan Pengpuk Cara Baru Pemberian Pupuk Organik Praktis Higienis.
13. Sofratul Adni, Bq. Sri Kartini, dan Nurul In dari SMAN t Aikmel, Nusa Tenggara Barat, dengan karya Rol Cat Tembok Otomatis.
14. M Asfar Syafar, A Uswah Hanafi, dan Nurfadillah dari SMAN 1 Bulukumba, Sulawesi Selatan, dengan karya Pemanfaatan Besi Bekas sebagai Alat Pengupas Sabut dan Pembelah Tempurung Kelapa dengan Menggunakan 2in1 Fs Coconut Tools.
sumber: okezone.com
bener banget, sekarang udah banyak banget ilmuwan muda Indonesia yang pastinya berprestasi
BalasHapus